Teori
Pers Tanggung Jawab Sosial dan Teori Soviet/Komunis
Sieberlt
membagi empat besar teori pers dan sistem pers yaitu
1. Authoritarian
theory
2. Libertarian
theory
3. Communist
theory
4. Social
responsbility theory
Dua
teori dan dua sitem sudah dibahas sebelumnya, dan kali ini akan dibahas dua
teori dan sistem pers selanjutnya. Yaitu Communist theory dan Social
Responsbility theory.
A. Communist
Theory
Pers
sebagai lembaga, intensitasnya berdiri sendiri. ia hidup ditengah-tengah
masyarakat, tetapi bukan bagian dari masyarakat. Ia berada dalam satu Negara,
tetapi bukan bagian dari pemerintahan Negara tersebut. Pers lebih dikenal
sebagai “Lembaga Kemasyarakatan”. Hubungan ketiganya saling mempengaruhi. Pers
mempengaruhi masyarakat, tetapi masyarakat juga mempengaruhi pers. Pers
mempengaruhi pemerintah, nemun pemerintah juga berpengaruh terhadap pers. Pers
sebagi lembaga kemasyarakatan bisa mempengaruhi masyarakat karena bertindak
sebagai komunikator massa. Agar dipercaya masyarakat, pers berusaha
menyampaikan informasi dengan sesuatu yang baru. Tetapi masyarakat sebagai konsumen
pers, sangat selektif memilih informasi. Jika penyajian pers tidak sesuai
dengan keinginannya, maka masyarakat tidak akan membaca atau bahkan
menyentuhnya. Minat baca masyarakat terhadap produk pers sangat berpengaruh
terhadap kehidupan per situ sendiri.
Tanggung jawab utama dalam mengawasi sistem pers soviet ada ditangan partai.
Tanggung-jawab ini tidak pada pemerintah. Pemerintah hanya mempunyai sebuah
tugas yaitu hanya dibagian penyensoran. Partai melaksanakan pengawasan dengan
menggunakan tiga cara, yaitu :
1. Departemen-departemen
propaganda dan agitasi menempatkan redaksi-redaksi diberbagai tingkatan, dan
komite pusat propaganda dan agitasi memetapkan tugasnya.
2. Partai
mengeluarkan sejumlah besar arahan-arahan yang menentukan bahan apa yang harus
muncul pada pers dan bagaimana menyajikannya, melalui departemen propaganda dan
agitasinya.
3. Partai
menilai dan mengkritik pers. Tanggung-jawab ini dilaksanakan dengan sangat
serius.
Pers
komunis umumnya berada di negara-negara sosialis yang menganut faham komunis
atau marxis, misalnya Cina, Rusia, Hongaria, Kroasia dan lain sebagainya. Pers
komunis ini terbentuk karena latar belakang pemerintahan negaranya yang mentik
beratkan kekuasaan tunggak, yaitu partai komunis. Dengan demikian suara pers
harus sama dengan suara komunis, sedangkan wartawannya adalah orang-orang yang
setia kepada partainya, (Totok Djuroto, 2002 : 6). Dari sejarahnya sendiri
sistem pers sosial komunis ini berasal dari Soviet. Kala itu, Soviet adalah
satu-satunya negara yang menggunakan sistem pers soviet komunis. Ini terlihat
dari praktek pemimpin-pemimpin Soviet yang menjalankan surat kabar mereka
dengan menggunakan staf profesional yang sangat sedikit, dan ternyata karena
ada teori bahwa penulis ”amatir” harus digalakkan. Tetapi sebenarnya dalam
pemikiran orang-orang Soviet sekarang ini, surat kabar itu sama dengan mesin
tik atau pengeras suara. Tidak ada tempat dalam konsep Soviet untuk pemikiran
tentang pers sebagai ceemin kejadian yang jernih dan independaen. Memberikan
tanggung-jawab terhadap unit-unit komunikasi untuk menjadi sumber pendapat umum
atau pendorong pemerintah untuk mengambil keputusan, sangat jauh dari pemikiran
orang Soviet. Sebuah surat kabar pribadi seperti Chi Cao Tribune dibawah
kolonel McCormick, sebuah jurnal independen yang kritis seperti Times-nya New
York, atau pendapat-pendapat yang bertentangan dalam radio BBC (Amerika
Serikat) , tidak ada dalam konsep Soviet.
Sistem
komunikasi sebagaimana halnya dengan sistem lainnya di Negara Soviet, ada
karena harus melaksanakan pekerjaan yang secara khusus ditugaskan oleh para
pemimpin negara. Secara keseluruhannya, pekerjaan ini adalah menyumbangkan
sesuatu demi kemajuan kelas pekerja dan komunisme dunia dalam memperjuangkan
kelasnya, dan mempertahankan atau memajukan kekuasaan Soviet. Secara khusus,
media diberikan tugas melakukan pekerjaan dalam penugasan yang begitu luas.
Pada intinya komunikasi masa soviet tidak punya integritasnya sendiri,
integritasnya itu adalah integritasnya negara. Komunikasi massa adalah
instrumen-instrumen yang dipelihara, dan dengan lugunya mengikuti perputaran
garis partai dan arah-arah negara.
Sistem
pers soviet komunis ini mempunyai beberapa prisip, diantaranya :
-
Media Massa harus melayani kepentingan dan, dan berada dalam kontrol kelas
pekerja.
-
Kalangan swasta tidak dibenarkan memiliki media.
-
Media harus selalu melakukan tugas fungsi positif bagi masyarakat dengan cara
melakukan upaya sosialisasi norma-norma yang diinginkan, pendidikan,
penerangan, motivasi dan mobilisasi.
-
Dalam menjalankan seluruh tugasnya kepada masyarakat, media harus tanggap
terhadap kebutuhan dan keinginan khalayaknya.
-
Masyarakat berhak melakukan sensor dan tindakan hukum lainnya dalam upaya
mencegah atau memberikan hukuman setelah adanya publikasi yang bersifat anti
sosial.
-
Media harus memberikan pemikiran dan pandangan yang lengkap dan obyektif
mengenai masyarakat dan dunia yang sesuai dengan ajaran Marxisme dan Leninisme
-
Wartawan adalah kalangan professional yang bertanggung-jawab yang memiliki
tujuan dan cita-cita yang selaras dengan kepentingan utama masyarakat.
-
Media harus mendukung gerakan-gerakan progresif di dalam dan di luar negeri.
Sedangkan
karakteristik dari sistem pers Soviet Komunis ini antara lain :
1. Digunakan
secara instrumen yaitu sebagai instrument-instrumen Negara atau partai.
2. secara
erat terintegrasi dengan instrumen-instrumen lainnya dari kekuasaan Negara dan
pengaruh partai.
3. Digunakan
sebagai instrument untuk “pewahyuan” Negara dan partai.
4. digunakan
sebagai instrumen persatuan didalam Negara dan partai.
5. digunakan
sebagai instrument propaganda and agitasi
6. adanya
tanggung jawab yang dipaksakan. (Wilbur Schramm, 1986 : 140).
Kelemahan
dan kelebihan Sistem Pers Soviet Komunis
Kelemahan
sistem pers soviet komunis ini diantaranya :
1. Hanya
menguntungkan kaum sosialis karena hanya memburu keberhasilan bagi kediktatoran
partai.
2. Tidak
semuanya behak dapat menggunakan media dari sistem ini karena hanya
anggota-anggota partai yang loyal saja yang berhak.
Kelebihan
sisten pers soviet komunis diantaranya :
1. Media
bebas melaksanakan tugas-tugas sebagai instrument Negara da partai, bukan
sebagai pihak-pihak yang bersaing mendapatkan simpati public.
2. Sistem
soviet menetapkan fungsi komunikasi massa secara positif dengan mengatur rakyat
agar mendukung pemimpin dan program-programnya.
3. Sistem
ini dibangun atau diciptakan sebagai bagian dari perubahan dan untuk membantu
mencapai perubahan.
4. Sistem
soviet untuk membangun statusquo Soviet, tetapi selalu dalam konteks perubahan
dan perkembangan.
5. Sistem
soviet ini merupakan sistem pers terencana yang bercampur kedalam partai dengan
dibantu oleh organisasi-organisai dibawahnya.
Dalam teori
Soviet, kekuasaan itu bersifat sosial, berada di orang-orang, sembunyi di
lembaga-lembaga sosial dan dipancarkan dalam tindakan-tindakan masyarakat.
Kekuasaan itu
mencapai puncaknya (a) jika digabungkan dengan semberdaya alam dan kemudahan
produksi dan distribusi , dan (b) jika ia diorganisir dan diarahkan.
Partai
Komunis memiliki kekuatan organisasi ini. partai tidak hanya menylipkan dirinya
sendiri ke posisi pemimpin massa; dalam pengertian yang sesungguhnya, Partai
menciptakan massa dengan mengorganisirnya dengan membentuk organ-organ akses
dan kontrol yang merubah sebuah populasi tersebar menjadi sebuah sumber
kekuatan yang termobilisir.
Partai
mengganggap dirinya sebagai suatu staf umum bagi masa pekerja. Menjadi doktrin
dasar, mata dan telinga bagi massa.
Negara Soviet
bergerak dengan program-program paksaan dan bujukan yang simultan dan
terkoordinir. Pembujukan adalah tanggungjawabnya para agitator, propagandis dan
media. Komunikasi massa digunakan secara instrumental, yaitu sebagai instrumen
negara dan partai. Komunikasi massa secara erat terintegrasi dengan
instrumen-instrumen lainnya dari kekuasaan negara dan pengaruh partai. Komunikasi
massa digunakan untuk instrumen persatuan di dalam negara dan di dalam partai. Komunikasi
massa hampir secara ekslusif digunakan sebagai instrumen propaganda dan
agitasi. Komunikasi massa ini punya ciri adanya tanggungjawab yang dipaksakan.
Teori ini tumbuh dua tahun pasca revolusi Oktober 1917
di Russia dan berakar pada teori pers otoriatarian. Sistem pers ini memelihara
pengawasan yang dilakukan pemerintah. Karena itu di negara ini yang ada adalah
pers pemerintah. Saat ini yang mengacu teori pers ini adalah RRC setelah Soviet
bubar. Perbedaan khusus antara teori ini dengan teori lainnya diantaranya:
- Dihilangkannya motif profit.
- Menomorduakan topikalitas. (artinya menomorduakan
topik yang sedang ramai dibicarakan).
- Orientasinya pada perubahan masyarakat menuju
masyakarat komunis. Sementara orientasi pers otoritarian ialah untuk
mempertahankan status quo.
B. Social
Responsbility Theory
Teori ini bisa dikatakan perbaikan
dari teori libertarian. Teori ini muncul karena teori libertarian dirasa terlalu
bebas, masyarakat menginginkan teori yang bebas tetapi ada batasannya sehingga
muncullah teori tanggung jawab sosial. Teori tanggungjawab sosial berkembang di
AS pada abad 20.
Dalam teori ini masyarakat diberi
kebebasan untuk mengeluarkan pendapatnya atau kebebasan mencari kebenaran
tetapi harus ada tanggungjawab yang sepadan. Tujuan dari teori ini adalah
Memberikan informasi, menghibur, menjual, tapi terutama mengangkat konflik pada
forum diskusi. Disini media dikontrol dengan pendapat masyarakat, tindakan
konsumen serta etika yang ada. Selain media dikontrol, media tidak boleh
menulis tulisan yang melanggar hak-hak pribadi yang diakui oleh hukum,dilarang
melanggar kepentingan vital masyarakat.
Disini media massa dimiliki swasta
kecuali jika pemerintah harus mengambil demi kelangsungan pelayanan terhadap
masyarakat. Yang membedakan dari teori lainnya adalah Media massa harus
menerima tanggungjawabnya terhadap masyarakat dan kalau tidak, harus ada pihak
yang mengusahakan agar media mau menerimanya.
Kelebihan sistem pers tanggungjawab
sosial :
- Masyarakat bebas mengeluarkan pendapat atau
mencari kebenaran yang bertanggungjawab sehingga tidak ada pihak yang
dirugikan baik pemerintah maupun masyarakat itu sendiri.
- Antara hak masyarakat dan pemerintah bisa seimbang.
Kekurangan sistem pers tanggungjawab sosial :
- Pemerintah bisa saja menggunakan lembaga atau
organisasi yang mengontrol sistem penyiaran sebagai kedok untuk mencapai
kepentingannya.
- Ekspresi yang ingin dituangkan oleh masyarakat
masih dibatasi oleh peraturan yang ada sehingga tidak semua bentuk
ekspresi dapat dipublikasikan melalui media. Contohnya saja gambar yang
berbau porno, menurut seniman itu seni tetapi bagi orang lain itu
pornografi yang tidak patut dipublikasikan sehingga media tidak boleh menyiarkannya.
Teori sistem
pers tanggung jawab sosial pada dasarnya tidaklah jauh berbeda dengan sistem
pers liberal. Perbedaannya terletak pada penekanan tanggung jawab sosial atas
apa yang ditulis ataupun diberitakan. Dalam sistem pers liberal, pers lebih
dibebaskan dalam menulis apapun ataupun memberitakan apapun (asal tidak
melanggar norma yang dianut), akan tetapi dalam sistem pers tanggung jawab
sosial ini, pers juga dituntut untuk bertanggung jawab atas tulisan/beritanya
kepada publik.
Sistem pers
tanggung jawab sosial merupakan suatu teori yang mempunyai asumsi utama bahwa
kebebasan memiliki nilai yang sepadan dengan tanggung jawab atas kebebasan
tersebut. Dengan kata lain, kebebasan dalam sistem ini bukanlah suatu kebebasan
yang mutlak/absolut.
Fungsi media
massa dalam sistem pers tanggung jawab sosial ini antara lain:
Melayani sistem politik dengan menyediakan informasi, diskusi, dan perdebatan
tentang masalah-masalah yang dihadapi masyarakat
Memberi
penerangan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat mengatur dirinya sendiri
menjadi penjaga hak-hak orang perorangan. Melayani sistem ekonomi dengan
mempertemukan pembeli dengan penjual melalui media periklanan. Menyediakan
hiburan . Mengusahakan sendiri biaya finansial
Kontrol terhadap
media berlaku terhadap sistem ini. Kontrol media dilakukan oleh pemerintah,
undang-undang, institusi, dan masyarakat sendiri. Jadi dalam sistem ini,
masyarakat juga turut andil dalam mengontrol kebebasan media agar tidak
melewati batasan-batasannya.
Sama seperti teori
sistem pers yang lain, teori sistem pers tanggung jawab sosial ini juga memiliki
kekurangan dan kelebihan.
Kekurangannya
antara lain:
- Dengan adanya suatu
lembaga/institusi yang bertanggung jawab untuk mengontrol pers, maka terkadang
lembaga/institusi tersebut justru dijadikan kedok ‘penguasa’ untuk mengontrol
media.
- Dengan adanya sedikit batasan
terhadap kebebasan media, terkadang justru mengakibatkan media mencari ‘jalan
tikus’ dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan berita/informasi/fakta yang
diinginkan.
Kelebihannya
antara lain:
- Masyarakat dapat mengungkapkan
aspirasinya dengan bebas asal aspirasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
- Masyarakat dapat mendapatkan
informasi yang dibutuhkan.
- Masyarakat dapatb turut mengontrol
media.
- Media dapat menjadi sarana
masyarakat untuk mengontrol pemerintah.
- Masyarakat dapat turut mengawasi
serta mengontrol kinerja pemerintah.