Sajak
rindu
Dengan
riuhnya dentingan hujan dipagi ini
Bersama
dengan itu pula,
Setitik
mutiara bening muncul dari sudut kelopak matanya yang redup
Niat
hati yang belum tersampaikan
Membuatnya
kembali sedikit memurungkan diri
Kerinduan
akan pahlawan-pahlawan dalam hidupnya yang tak terbendung lagi
Membuatnya
bersemangat untuk menyambangi keberadaan beliau
Namun
apalah daya,,,
Ia
hanya mampu berniat dan berencana...
Realitanya,
Dia-lah yang menentukannya
Mungkinkah
ia kan dikirimkan kekuatan untuk kembali membendung luapan rindu itu ?
Entahlah.................
Dengan
segala emosi yang menyeruak dan bercampur dalam dada
Hanya
tirta mutiara kecil nan beninglah yang mampu memaknainya
Dengan
seluruh kelemahan dan ketundukan pada-Nya
Istighfarlah
uang menjadi penenangnya
Mutiara-mutiara
itu berjatuhan
bak
berlomba dengan rintik hujan dibalik jendela yang kusam itu
Rasa
hati tak menentu
Tatkala
handpone ditangannya tak kunjung berdering
Ada
apakag gerangan ???
Tak
biasanya seperti itu...
Tiapkali
ia berkabar, bahwa ia kan kembali pulang
Pasti
ada balasan dari seberang sana..
Namun
tidak sama sekali untuk kali ini...
Memuat
hatinya makin pilu
Akankah
rindu ini terbebaskan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar